Entri Populer

Reza Rivalda Bercerita

Jumat, 15 Oktober 2010

obrolan angkring

EXT/INT. ANGKRINGAN - MALAM
Di angkringan pinggir jalan terlihat 2 orang pembeli,Pak Sakin membuka Koran dan amat tertarik dengan pembahasan berita tentang konflik Indonesia malaysia,di depannya sebuah kopi hitam. Pak Ali datang duduk disamping pak Sakin dan memesan teh pahit pada penjual angkringan.

Sakin
Apa yang orang-orang ini pikir,tak sadarkah kalau kita ini satu rumpun.

Ali
(merespon pernyataan Sakin)
Artikel apa yang kau baca sakin..?

Sakin
Dimana-mana seruan perang bergelora,di seantero duniapun begitu,bahkan untuk ukuran seorang
akademikus dan cendikia macam mereka..tak adakah cara lain?

Ali
(meminum seteguk teh yang sudah datang)
Untuk apa kau pikirkan,agitasi dajal sudah merebak di benak para ciptaan Tuhan..

Sakin
huh..mereka sudah tak menggunakan cara yang lebih berintelek untuk menjaga kultur kita,yang ada
hanya perasaan antagonisme.

Ali
(mengambil nasi kucing dan sendok)
Lebih baik bersiap menghadapi bencana yang akan terjadi di tempat manusia berpijak ini,tinggal menunggu waktu sampai kita tak dapat melihat kejora.
Gempa,gelombang,es mencair,erupsi akan datang seiring para ciptaan Tuhan tak mendapat tempat untuk berpegang.

Sakin
(melirik kearah Ali)
Perkataanmu sudah melenceng dari pembicaraan kita tadi kawan.

Ali
Aku lebih takut pada berita kerusakan bumi kita ini Sakin,manusia akan mendapat konsekwensi dari perbuatan mereka di dunia. bahkan kadet-kadet yang dipersenjatai tak akan bisa mengelak dari teguran Tuhan

Sakin
(menyeruput kopi hitamnya)
terus,apa hipotesamu untuk para makhluk Tuhan paling berbudi ini sebelum tumpukan keranda mendatangi. Apa bermunajat pada pencipta di akhir masa ini dapat memberi penyelamatan?

Ali
Tak tahulah,yang pasti berdikari dan mengubah cara hidup untuk beliak pada makhluk hidup lain,jangan biarkan Degenerasi pada akhlak membuat kita lebur.Selamatkan yang ada sebelum orkes malaikat maut
menjemput.
Sudah,aku makan dulu..sejak pagi aku belum makan,seharian jadi kuli membuat tenagaku habis.
kau minum kopimu itu, dan biarkan aku menikmati nasi kucing ini. setelah kenyang kita teruskan pembicaraan kita.

sakin hanya mengangguk sambil meneruskan menyeruput kopi hitamnya dan kembali membaca koran. Malam kian larut,obrolan 2 kuli bangunan ini sejenak berhenti menikmati malam seiring suara jangkrik dan kendaraan yang mulai berkurang.

cut to :

note : asiknya kalau masalah kaya gini bisa diobrolin secara tenang,diangkringan yang kecil..sedikit cahaya lampu, dan orang2 macam kuli2 ini bisa memahami pembahasan dengan amat dingin...
hanya coba-coba menulis...terimakasih
(jajajewekbanget)
on Sunday, November 1, 2009 at 2:31pm (facebook)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar